Tampilkan postingan dengan label Panorama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Panorama. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 November 2013

Timbis Beach Kutuh

Timbis Beach, Kutuh
Timbis Beach is located south of the Bali island. The beach is exclusive for fans of paragliding or fly kites Indonesia. So for those who pursue this hobby either from abroad or local Indonesia, Timbis Beach is not a foreign place. This beach is located in the Village Kutuh - South Kuta about 30 km from Denpasar or 15 km from Kuta. Or just 7 km from Nusa Dua.
This place was introduced by businessman Bernard Fode a French citizen who was also a paragliding instructor Bali. It started about twenty years ago.
Timbis Beach is an option to place the players flying and landing the kite. Whether it Paragliding or Hang Glidig. Of course there are special requirements in order that a place can be used to place the aircraft took off for not wearing a parachute this engine.
The main one is the contour of the ridge, must meet certain steepness which makes it possible to develop an umbrella before flying. Because not like Sky Dive paragliding or parachuting from an airplane. Umbrellas are used almost like it's just that way and the technique was initially reversed.
Because the one starting from the ground means it needs to take off, while parachuting rely solely on automated or manual mechanisms to develop an umbrella.
Consistent winds are also a consideration of a place can be used for paragliding airstrip. In addition there should also be a place for an emergency landing field for instance or the fields or the beach. Timbis It meets all these requirements.
Peak popularity Timbis Coast is now used to show Asian Beach Games which was followed by 42 Asian countries. Of the 18 sports are contested one of them is this paragliding.
From the syllable "paragliding" is a kind of a conveyance to fly by using a parachute as a wing and nylon yarn with a certain strength as hanger. For the convenience of flying pilots wear "harness" or the buffer body, combined with seat.
This harness also has many functions, among others, the main thing is the rudder, both as a wrapper umbrella, umbrella stand as the third and fourth emergency backup for carrying extra ballast when the wind is rather large. Other functions also as a backup safety who called from the back of the air bag harness come to the passage below. The main harness is also the holder of an additional harness that is used to transport passengers or tendem.
Timbis beach has a height of 110 meters above sea level. If the wind direction just straight from the south towards the pilot can fly freely the direction of Nusa Dua or Uluwatu. You could be swinging over a swimming pool Bali Cliff Hotel or you can enjoy the sensation of flying over the Hotel Nikko Nusa Dua.
Fly on the Beach Timbis certainly very exciting because vast blue sea that stretches. You will feel the wind whistling from paragliding ropes give voice tone that may have never heard of. Depending on the level of proficiency, you can perform some maneuvers, such as rotating 360 °, which in this way you can reduce the height or the sensation of G-Force.
You also should not be able to fly to enjoy Timbis Coast and surrounding areas, you can tandem with some veteran pilots who manage this resort. Among Ketut Manda and Bernard Fode. They also provide special rates for travelers Indonesia. Due to stranger fare "tandem" or flight is $50 U.S. The word was actually hitchhike here in a paragliding is not appropriate because you are not behind but in front of the pilot's pilot.
Timbis coast from the air looks different, you can see patches of seaweed plantations. You also get to watch from nearby luxury villas on the cliffs towards Uluwatu and Nusa Dua or Sawangan.
But not only the beauty of the scenery you see as well you will fly over the temple along this cliff, among others, from the east Nusa Dua is Pura Geger, then Pura Barong-Barongan Sawangan both located in the Village, and Gunung Payung Temple, walked Kelod Pura, Pura Penyarikan, Penyekjekan temple is located in the Village Kutuh. Ungasan Village you will pass on the temple stones Pageh and several temples towards the west.
Flew over the temple need a little extra attention, because the temple in Bali sakral by Hindus, we must pay special attention not to fly just above or too close to the temple.
Since the contour of the south coast cliffs like letters upside-down U, then it is risky if you fly over a certain limit, the risk of loss of air pressure, which lowers the height or have an emergency landing far from the reach of transport. This could be avoided if we had good communication with local local aviators. Ask before you go or ask before getting lost.
Paragliding sports require certification, you can not just have the tools and fly at will. There are rules and regulations as a member and have a pilot certificate. Once you have passed and certified. Sure you can fly anytime you want. But to fly in a new location you must have enough information from the local local aviators. Locations which may and may not fly.
Actually in Bali is not only in Cote Timbis just kite flying locations, you can fly in the hills of Dasa Temple, also flew from Mount Batur, Kintamani. But for the flexibility to fly with a radius that is so long for the soaring (flying soaring surf), the beach is the best Timbis.


Sumber: http://cultures-of-denpasar.blogspot.com

Pesona Pantai Pandawa

Pantai Pandawa Kutuh
PANDAWA BEACH,- Sobat nha_nha sekalian, pasti kalian tau dong Pandawa Beach.
Pandawa Beach adalah salah satu objek wisata di Pulau Bali. Pantai ini terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Awalnya pantai ini bernama Secret Beach karena lokasinya tersembunyi di balik deretan perbukitan batu yang hanya ditumbuhi semak-belukar. Sebenarnya pantai ini sudah lama dikenal dikalangan masyarakat setempat, tapi karena akses untuk menuju lokasi ini cukup sulit, makanya pantai ini sepi pengunjung. Tapi itu dulu, sekarang akses untuk menuju pantai ini sudah mudah untuk dilalui kendaraan.
Pertama kali saya kesana, menurut saya pantai ini sangat-sangat indah. Begitu memasuki kawasan pantai ini kita akan disuguhi pemandangan tebing-tebing kapur yang begitu indah.
Mendekati pantai, tebing-tebing kapur tersebut dilubangi dan rencananya di tebing tersebut akan ditempatkan patung Panca Pandawa dalam Kisah Mahabharata yang terdiri dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Mata kita kembali dibuat terkagum saat memasuki area Pantai Pandawa. Panorama begitu indah nan menawan. Pasir putih bersih dengan air laut yang hijau kebiruan. Pesona Pantai Pandawa lainnya adalah aktivitas para petani rumput laut di sepanjang pantai. Selain itu bisa melihat aktivitas paralayang dan motor trail diatas bukit.

Jadi bagi kawan-kawan yang bosan dengan Pantai Kuta, Sanur, ataupun Jimbaran, mungkin Pantai Pandawa bisa menjadi alternatif selanjutnya.


 Sumber : http://niluhputuratnadewi.wordpress.com

Pantai Pandawa

Pandawa Beach
Pantai Pandawa,- Bali identik dengan pantai yang menawan. Beberapa diantaranya mungkin sudah sering menjadi buah bibir seperti pantai Kuta, Sanur, Dreamland atau Padang Panjang. Selain pantai, Bali juga memiliki wisata seni yang menarik. Dari museum sampai galeri-galeri yang akan membuat mata kembali segar. Namun disaat semua destinasi wisata penuh sesak dan kemacetan Bali yang sudah hampir menyamai Jakarta, kemana kita akan pergi?

Salah satu pilihan berwisata di Bali bisa menggunakan motor. Dengan harga yang relative murah, kami bisa menghemat waktu dan menghindari kemacetan. Namun jalanan di Bali mirip di Bandung, banyak jalan satu arah. Jadi siap-siaplah untuk membuka GPS dan sering bertanya kepada warga. Karena hanya memiliki satu hari saja untuk explore akhirnya kami memilih untuk datang ke pantai diselatan Bali yang katanya belum terlalu ramai dikunjungi. Tujuan kami : Pantai Pandawa.

Berikut akses menuju Pantai Pandawa yang saya dapat dari paman Google :
Dari Denpasar : Arahkan kendaraan menuju Uluwatu. Sampai ketemu perempatan yang di kanan jalan ada supermarket Nirmala anda bisa belok kiri ke arah Nusa Dua. Kurang lebih 2 KM ada pertigaan, belok kiri lagi  ke arah Nusa Dua. Kurang lebih 1 KM pas jalan tanjakan ada papan penunjuk jalan Pantai Pandawa belok kanan dan ikutin jalan itu sampai ketemu jalan beraspal mulus di kanan kiri ada tebing yang dikeruk. Anda akan dikenakan restribusi masuk sebesar Rp. 2000,- untuk sepeda motor. Ikuti jalan itu hingga ketemu tebing yang ada patung pandawa terus hingga ketemu jalan menurun menuju Pantai Pandawa.Pertama,jika anda dari Kuta/Denpasar ambil arah jalan Uluwatu,kira’ 1Km dari Gwk anda ketemu perempatan Minimarket Nirmala,ambil arah kiri arah Nusa Dua/Bali Cliff,dan ikuti arah jalan ke Bali Cliff. kira’ 2 km perjalanan,ada pertigaan dengan penunjuk arah ke Pantai Pandawa di kiri jalan,belok kiri ikuti jalan tersebut hingga tiba di perempatan (ada signboardnya gede), kemudian belok kanan dan ikuti jalan tersebut sampai habis hingga tiba di Pantai Pandawa kira’ dgn jarak tempuh 4km.

Hal yang bisa dilakukan di pantai ini adalah bersantai. Kita bisa menyewa tenda untuk bobo siang ceria seharga Rp.50.000 sepuasnya sambil menikmati suasana pantai yang sepi dan tenang. Jangan lupa mencicipi es kelapa muda, harga masih murah Rp.10.000 per-kelapa. Bosen bobo siang, bisa berenang juga di pantai. Kebetulan ombak di pantai ini pecah di tengah, jadi masih aman untuk berenang. Karena ombaknya pecah ditengah juga pantai ini jadi bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk budidaya rumput laut. Selain itu menurut info dari tukang tenda, di pantai ini kita bisa menikmati sunrise karena pantainya menghadap ke arah timur.

Lalu kenapa pantai ini disebut pantai Pandawa? Dari hasil googling, sebelumnya pantai ini di sebut secret beach. Lokasi yang memang sulit dijangkau karena terletak dibawah tebing kapur membuat pemerintah yang melihat potensi keindahan pantai ini akhirnya membuat akses jalan yang membelah tebing kapur . Di sisinya kemudian diletakkan lima patung Panca Pandawa. Maka disebutlah pantai ini pantai Pandawa.
Pulang dari pantai pandawa jangan lupa mampir di pantai Green Bowl. Lokasinya searah dengan pantai pandawa, tepat di bawah Hotel Bali Cliff. Namun ke Green Bowl harus siapkan sedikit fisik ektra untuk menuruni anak tangga. Juga hati-hati dengan monyet di parkiran motor yang suka iseng mengambil barang kita.


Sumber : http://andriyantoandri.wordpress.com

Sabtu, 16 November 2013

Seaweed Farming in Bali

Seaweed farming
Pandawa Beach,- Traditional seaweed farming can still be found in some areas in Bali, Nusa Penida, Lembongan and in Kutuh village in the South. Major usage of this type of Carrageenan tropical seaweed (Eucheuma Cottoni) is widely utilized in the food industry such as agar agar. Thatched bamboo huts where sea farmers work, lined up along the beautiful white sandy beach, one of Bali’s “secret” beaches.

Although the areas south of Nusa Dua have been transformed into touristic villas and hotels thus casting aside many traditional sea farmers, the pristine coastal village of Kutuh towards Timbis with its lovely cliffs have been spared and today protected for sustainable living. These villagers are poor and due to their poverty stricken land, many have switched to cultivating the local seaweed to earn their living and some have been working for more than twenty years.

Depending on the planting and harvesting which can be daily, the villagers would come spend the day in their working huts, replanting and harvesting seaweed in shallow water mostly in the morning and towards late afternoon at low tide.

Budidaya Rumput Laut

Petani rumput Laut Di Desa Kutuh
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan program industrialisasi perikanan budidaya. Pada tanggal 29 Desember 2012, bertempat di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kec. Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Propinsi Bali, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sharif C. Sutardjo, didampingi oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (Dirjen PB) Slamet Soebjakto melakukan dialog dengan pembudidaya rumput laut.
Selain dialog dengan pembudidaya rumput laut, MKP juga menyaksikan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Asosiasi Rumput Lut Indonesia (ARLI) dengan pembudidaya rumput laut Desa Kutuh yang menyangkut pemasaran hasil budidaya rumput laut. MKP dam Dirjen PB juga melakukan panen rumput laut di tepi pantai Pandawa.
Pada sambutannya, MKP menyatakan bahwa rumput laut ini memiliki potensi yang begitu besar untuk terus dikembangkan sehingga perlu mengembangkan usaha budidaya rumput laut secara terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir.
MKP juga menjelaskan, bahwa Industrialisasi rumput laut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi budidaya rumput laut yang sekaligus bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan, meningkatkan pendapatan pembudidaya, menyediakan lapangan kerja serta merevitalisasi usaha budidaya rumput laut baik skala mikro, kecil maupun menengah secara berkelanjutan.
Lebih lanjut MKP menegaskan, pengembangan usaha budidaya rumput laut yang merujuk pada pilar-pilar pengembangan blue economy berperan penting dalam melipatgandakan pendapatan dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi dan tidak merusak lingkungan
Blue Economy merupakan model ekonomi baru untuk mendorong pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan kerangka pikir seperti cara kerja ekosistem. Cara pandang ekonomi tersebut merupakan suatu model bisnis yang mampu meningkatkan nilai tambah dari komoditas rumput laut. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan penerimaan negara dan masyarakat sekitar lokasi budidaya rumput laut melalui upaya peningkatan nilai tambah komoditi rumput laut.
Pada kesempatan yang sama, MKP juga meresmikan pantai Pandawa sebagai tujuan wisata bahari baru. Sebelum sampai  di pantai pandawa, mata pengunjung akan dimanjakan dengan deretan patung-patung Pandawa Lima, yang berdiri gagah dipinggiran tebing. MKP mengharapkan agar pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah desa Kutuh, mampu melakukan  tata ruang di pantai Pandawa sebaik mungkin, sehingga  tidak terjadi tumpang tindih antara kepentingan wisata dan budidaya rumput laut. Dengan kata lain, wisata di pantai Pandawa harus berkembang, tanpa menggusur eksistensi pembudidaya rumput laut disana
Sumber : http://www.djpb.kkp.go.id/

Pantai Pandawa Objek Wisata Baru di Bali

Pantai Pandawa memiliki panorama yang sangat indah serta suasana pantainya sepi dan tenang. Sejak memasuki kawasan pantai ini, mata kita akan dimanjakan dengan indahnya pemandangan tebing-tebing tinggi, di kanan-kiri jalan di sepanjang 1,5 km menuju pantai. Jalan tersebut memang sengaja dibuat dengan membelah bukit-bukit kapur yang ada di Desa Kutuh, mirip bukit kapur yang dibelah di GWK. Mendekati pantai, tebing-tebing kapur tersebut dilubangi dan diukir dengan indah. Di tebing tersebut ditempatkan patung tokoh-tokoh Pandawa dari cerita Mahabaratha yang terdiri dari Yudhistira / Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa. Oleh karena itulah, pantai ini kini disebut dengan Pantai Pandawa.

 Selain keunikan budayanya, Bali memang sangat terkenal akan keindahan alamnya. Tak heran banyak pantai-pantai indah dimanfaatkan sebagai objek wisata di pulau surga ini. Beberapa pantai juga merupakan favorit bagi wisatawan saat berlibur ke Bali, sebut saja Pantai Kuta, Sanur, Dreamland, dan lain sebagainya. Kemungkinan daftar pantai favorit tersebut akan segera bertambah karena baru-baru ini sebuah pantai baru yang luar biasa indah baru saja menjadi pusat perhatian baru. Pantai ini bernama Pantai Pandawa. Sudah pernah mendengarnya? Mungkin masih asing di telinga anda, tapi jika sudah mengetahuinya dijamin anda akan bergegas ingin mengunjunginya. 
Pantai Pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan Pura Uluwatu. Dulunya Pantai yang letaknya tersembunyi di kawasan bukit yang dinamai Secret Beach. Secret Beach, sebenarnya sudah lama dikenal di kalangan wisatawan. Namun, akses yang cukup sulit menuju lokasi membuat pantai ini sepi pengunjung. Meskipun ada, itu pun kebanyakan para peselancar asing dan domestik yang berkunjung. Untungnya, Pemerintah kabupaten Badung menyadari potensi wisata yang dimiliki pantai ini dan segera melakukan penataan untuk dipersiapkan sebagai kawasan wisata unggulan baru. Hasilnya kini sudah mulai bisa dirasakan, diantaranya akses menuju pantai yang semakin baik dan mudah untuk dilalui kendaraan.
Saat memasuki area Pantai Pandawa, anda akan dibuat terkesima dengan panoramanya yang indah. Pasir di pantai ini begitu putih dan bersih yang dipadukan dengan latar belakang air laut hijau kebiruan. Suasana pantainya masing sangat sepi, tenang, dan bersih. Tidak ada sampah-sampah yang berserakan, kalaupun ada hanya bekas-bekas rumput laut yang terbawa ombak. Pantai ini sangat cocok sebagai area berenang karena ombaknya tidak terlalu keras. Berbagai kegiatan lain bisa dilakukan di pantai ini misalnya bermain pasir atau berjemur. Karena letaknya berada di bagian timur pulau Bali, maka kita pun bisa menikmati pemandangan matahari terbit yang begitu luar biasa dari Pantai Pandawa ini.
Sebagai tambahan, anda juga dapat menyaksikan aktivitas para petani rumput laut di sepanjang pantai secara langsung. Karena kontur pantai yang landai dan ombaknya tidak sampai ke garis pantai, Pantai Pandawa sangat cocok untuk budi daya rumput laut. Tak heran kalau masyarakat di sekitar kawasan ini banyak yang menjadi petani rumput laut.
Selain itu, terdapat juga kegiatan rekreasi yang tidak kalah menariknya di sekitar pantai ini yaitu paragliding atau paralayang. Jika cuaca sedang cerah dan angin bertiup dengan kencang anda dapat menyaksikan atau dapat mencoba langsung aktivitas paralayang di atas Pantai Pandawa. Meskipun tempat untuk melakukan aktivitas ini tidak dimulai dari Pantai Pandawa, namun Bukit Timbis yang menjadi pusatnya kegiatan paralayang di Bali lokasinya tak terlalu jauh. Biasanya, kegiatan paralayang ini dilakukan di siang dan sore hari, bila cuaca memenuhi syarat. Saat melakukan paralayang, anda akan dapat dengan jelas melihat keindahan Pantai Pandawa ini dari ketinggian. Jangan khawatir jika anda adalah seorang pemula, atau bahkan sama sekali belum pernah mencoba olahraga ini karena disediakan pusat pelatihan dan pemandu apabila diperlukan. Jika Anda tertarik untuk mencoba paralayang, Anda tinggal meluncur ke Bukit Timbis yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari Pantai Pandawa.
Tertarik? Untuk mengunjungi Pantai Pandawa, anda bisa menempuh jalan dari arah Denpasar/Kuta menuju Uluwatu melalui Jalan Raya Uluwatu sampai anda melewati Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK). Sekitar 1 km setelah GWK, anda akan menemukan sebuah perempatan, di mana terdapat sebuah supermarket di sebelah kanan jalan. Dari perempatan tersebut, beloklah ke kiri menuju arah Nusa Dua/Bali Cliff. Sekitar 2 km setelah itu, anda akan menemukan sebuah pertigaan dengan penunjuk arah ke Pantai Pandawa di kiri jalan. Ikuti petunjuk tersebut dan ikuti jalan tersebut hingga tiba di sebuah perempatan. Anda sudah sangat dekat dengan pantai pandawa. Di perempatan itu tinggal belok kanan dan ikuti jalan tersebut sampai tiba di Pantai Pandawa.

Sumber : http://balitour.net/